KEDAH – Sebanyak 53 orang sivitas akademika Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh melakukan kegiatan pengabdian masyarakat (KPM) di Perkampungan KAMC (Kampung Acheh Managemen Centre) Yan Kedah, Malaysia.
Kegiatan pengabdian yang berlangsung Ahad, 10 September 2023 tersebut terdiri dari 12 orang dosen, 25 mahasiswa program sarjana (S1) dan 16 orang mahasiswa program pascasarjana (S2) program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) disambut baik oleh masyarakat setempat dan memberikan apresiasi atas kehadiran pihak kampus dari Aceh untuk melakukan silaturrahmi dan pengabdian di kampung Acheh.
“Yan merupakan salah satu tempat di kawasan Kedah yang dihuni oleh komunitas atau orang-orang dari Aceh yang sudah berusia lebih seratus tahun, dimana di kampung Yan ini banyak disinggah atau dikunjungi dan menetap para ulama dan tokoh-tokoh penting dari Aceh dalam penyebaran agama Islam di tanah Melayu,” sebut Cek Gu Zu sebagai Presiden KAMC sebagai pengganti Tan Sri Juned dalam sambutannya.
Kampung, kata Cek Gu Zu memiliki sejarah panjang dan saksi sejarah dalam penyebaran Islam di tanah Melayu, hal itu dibuktikan dengan masih adanya madrasah atau sekolah Islam yang dibangun oleh ulama Aceh seputar KAMC.
“Masyarakat Aceh disini masih menggunakan bahasa Aceh yang sangat kental dan kosakata-kosakata yang masih di pakai oleh indatu-indatu kita. Mereka sangat cinta pada tanah air dan budaya Aceh,” sambungnya.
Kepala kampung mengaku, bahwa sekarang kampung Aceh tesebut terdapat 30 rumah saja, yang lain banyak yang kosong karena anak-anaknya dan keturunan yang hijrah ke kota untuk bekerja.
“Dari kampung inilah lahirnya Tan Sri Juned dan tokoh-tokoh melayu lainnya, termasuk P. Ramlee,” kata Cek Gu Zu.
Rektor IAI Almuslim Aceh Dr Nazaruddin MA menyebut, kegiatan KPM dari Kampus Paya Lipah sendiri, diisi dengan beberapa agenda.
“Rangkaian KPM ini terdiri dari mengenal Acheh di Tanah Melayu, ceramah motivasi kepada masyarakat Aceh di kampung dan motivasi belajar bagi mahasiswa yang disampaikan oleh presiden Masyarakat Aceh Malaya. Selanjutnya menziarahi kuburan Tgk Chik Oemar Diyan dan galeri Aceh di KAMC,” sebut Nazaruddin.
Disela-sela kegiatan KPM bersama tersebut diisi dengan penampilan Didong Gayo sebagai bentuk penampilan seni budaya dari dataran tinggi.
“Pengabdian internasional ini dilakukan semata-mata untuk mewujudkan tri dharma perguruan tinggi dalam berbagai level, baik secara regional, nasional maupun internasional,” jelas Nazaruddin.
Pada KPM kali terasa luar biasa, kata Nazaruddin karena melibatkan mahasiswa S1 dan S2, dosen, dan dilakukanpun di level internasional.
“Kami berharap kegiatan seperti agar terus digalakkan untuk tahun tahun mendatang dalam rangka menuju institut bertaraf internasional,” tutupnya.